Wednesday, April 11, 2007

Ternyata

Ternyata kita tidak selalu mendapatkan apa yang kita inginkan. Itu aku sadari sejak dulu. Tetapi ketika kejadian tidak menyenangkan dan bahkan menyedihkan terjadi, apalagi di hari yang sudah kita rencanakan untuk menjadi hari bahagia untuk semua, rasanya susah sekali menerima. Susah sekali untuk rela........
Ternyata yang namanya laki-laki juga tidak selalu kuat dan tangguh. Jika laki-laki itu adalah senior di keluarga yang selalu dipandang lebih tua dan karenanya tahu lebih banyak dan dewasa ternyata jauh dari harapan, rasanya susah sekali menerima. Susah sekali untuk rela............
Ternyata orangtua yang sangat baik pun tak selamanya berbahagia. Apalagi jika yang membuat mereka tidak bahagia adalah yang sangat diharapkannya, sangat didambakannya untuk membahagiakannya, sangat disayanginya. Rasanya susah untuk menerima. Susah sekali untuk rela.............

Sunday, April 1, 2007

Worksop....Workshop.....Workshop

Hari Sabtu dan Minggu kemarin (31-03-07-1-04-07) aku mengikuti workshop penulisan skenario. Seneng juga dapat ilmu banyak dan relasi yang lumayan. Yang tak kalah bikin seneng adalah dibayarin sama kantor.
Sebenarnya ada tujuan lain mengikuti workshop ini selain hanya memperluas wawasan dan jaringan (he he gaya ya). Ada tujuan jangka panjang yang pengen di raih. Pengen nulis dan pensiun dini, biar bisa males-malesan di rumah dan jagain Arga-ku tersayang.
Dalam workshop 2 hari yang diadakan TV Lab Community ini semua dipaparkan bagaimana menulis skenario yang baik. Juga ada sharing dari pengisi acara Sony SET, bagaimana caranya menembus dunia pertelevisian kita. Trik dan tipsnya. Semua yang dipaparkan cukup menarik, sharingnya juga memotivasi dan inspiratif banget. juga ada kupasan mengenai skenario Bajaj Bajuri. Hmmm pokoknya ilmunya lumayan banyak.
Ada juga dibahas mengenai proses produksi audio visual yang baik. Jadi tahu banyak nih.
Yang nggak kalah menarik adalah pesertanya. Hampir 30 orang yang menjadi peserta. Terdiri dari berbagai latar belakang. Ada yang memang penulis, dosen dari UNPAD Bandung, PH, ada seseorang yang datang langsung dari Surabaya (cewek) dan nekat berhenti kerja karena pengen jadi penulis skenario. bahkan juga ada yang berlatar belakang LSM juga perbankan. sangat variatif.
Ada juga Ade Armando yang datang menjadi peserta. dan tebak dia datang dengan siapa? Ternyata dia datang bersama istri keduanya yang gosipnya adalah mantan mahasiswanya (bulan lalu sempat heboh di beberapa milis). Hmmmm lumayan juga bisa jadi bahan gosip. Tapi yang terpenting sharingnya sebagai mantan anggota KPI sangat berguna.
Kebanyakan yang dibahas adalah skenario untuk SITKOM dan DRAMA. Diskusi juga ngalir dengan enak. Semua bisa bertanya dan mengungkapkan pikirannya. jadi suasananya malah kayak diskusi yang ngalir.
Semangat yang ditiupkan untuk terus menulis skenario juga bagus banget. Membuat aku bersemangat untuk menulis.
Tapi guess what? Kenapa hari ini setelah 2 hari mengikuti workshop tentang penulisan skenario, aku justru menghasilkan sebuah tulisan cerita anak-anak!
Hmmmm aneh, benar-benar aneh.........................

Wednesday, March 28, 2007

Ngorok in the train

Nggak tahu kenapa ide menulis selalu datang dari kereta yang selalu kutumpangi setiap pagi dan sore. Begitu banyak cerita yang terjadi selama perjalanan berangkat dan pulang kerja. mungkin yang baca bosen, tapi ya gak pa pa lah, wong ceritanya juga "agak" oke.

Kayak pagi ini, seperti biasa berangkat kerja naik kereta. Cuma pagi ini agak lain perjalanan menuju stasiunnya karena keluar dari rumah sudah jam 06.45, padahal biasanya jam 06.30. jadinya ya terburu-buru alias kesusu.

Nyampe di stasiun kereta yang biasa di tumpangi sudah datang dan pintu sudah terbuka. penumpang sudah berebut masuk dan tempat duduk. Maklum, meskipun judulnya kereta AC, tapi bandrolnya semi ekspress jadi ya nggak ada nomor tempat duduknya dan penumpang harus berjuang berebut kursi agar bisa duduk. kalau nggak dapat yang harus rela berdiri sampai ada orang yang turun dan bisa ditempati kursinya.

Ternyata ada tempat yang agak nyempil masih lowong. dengan asumsi ke-ge er-an aku nggak terlalu gemuk maka bisa masuk, kududukilah tempat itu. ternyata memang sempit. bokong yang masuk cuma dikit, al hasil ya mesti nahan pegel.

Kereta pun mulai berjalan, orang-orang sudah mulai membaca, melamun atau tidur (kebiasaan di kereta). sampai di stasiun Klender ada suara dengkuran. Spontan berhenti membaca dan menengok ke kanan. Ternyata di samping kananku ada bapak-bapak yang tertidur sangat pulas sampai ngorok. Hebat juga bapak-bapak satu ini, bisa tidur begitu pulas sampai ngorok. karena dengkurannya nggak begitu keras ditambah lagi banyak penumpang yang berdiri sambil ngobrol akhirnya yang bisa dengar ngoroknya bapak ini. yang bisa dengar dan lihat bapak ini ngorok cuma senyum-senyum saja. aku juga bisa nyengir heran dan takjub dengan bapak yang super cuek ini.

Bravo deh buat bapak yang bisa ngorok di kereta, toh nggak semua orang berani melakukannya.